Produsen ponsel mulai pertengahan 2013 ini diyakini akan berbondong-bondong mengadopsi teknologi yang memungkinkan kamera ponsel bisa memotret tanpa harus takut kehilangan fokus pada hasil jepretannya.
Adalah kamera Lytro yang pertama kali menawarkan sistem menarik di pirantinya yakni jepret dulu fokus belakangan. Kepopulerannya pun ditiru oleh perusahaan yang berbasis di California bernama DigitalOptics.
Mereka meluncurkan kreasi terbaru yang dinamakan Mems | Cam. Namun meski memberikan daya tarik yang sama, Mems | Cam ini dikemas sedemikian rupa sehingga bisa dimasukkan ke dalam ponsel tertipis sekalipun.
Mekanisme yang diusungnya juga berbeda. Alih-alih memakai teknologi light field, modul piranti tersebut hanya mengambil beberapa foto dengan depths of field yang berbeda-beda, lantas akan 'dijahit' menjadi satu dengan bantuan software.
Setelah 'dijahit', maka pengguna bisa memperlakukannya bak foto Lytro. Tinggal tap saja untuk menentukan area fokus yang diinginkan.
Ia bekerja dengan memakai teknologi yang dinamakan MEMS (microelectromechanical silicone system). Keuntungannya adalah, piranti ini lebih kecil, ringan dan memakan tenaga yang tidak terlalu banyak dibanding modul kamera 'tradisional'.
Menurut Digital Trends, seperti dilansir PetaPixel dan Mems | Cam hanya memakan 1% energi dari sensor kamera tradisional.
Adapun dikabarkan, teknologi ini telah menggugah minat beberapa perusahaan untuk mengakuisisinya. Ada kemungkinan teknologi yang dimaksud akan dijejalkan dalam kamera smartphone di pertengahan tahun ini.
0 komentar :
Posting Komentar